Moment
14
By:
Zidna F. Adh.
Pebruari rekkk.....
Pebruari with love... cihui. Siapa sich yang gak tahu bulan Pebruari? Bulan
yang sarat dengan aroma cinta ini bakal rame dirayakan orang2 kebanyakan, bulan
penuh cinta datang lagi menyapa kita. Yup, ada moment istimewa di bulan ini,
tgl 14 Pebruari agan n’ sista. Dah mudeng khan? Hehehe.
Gak di desa gak di
kota, gak di Indonesia gak di Korea (ups,,,, gara2 virus K- Pop sich), semua
pada merayakan ‘moment 14’ ini. Mulai di toko2 pinggir jalan, kantin sekolah
dan kampus, pasar, department store, majalah, koran, internet, radio, televisi,
dan seabreg sarana umum lainnya, pada rame nampangin moment 14. Sedunia bisa
serentak guys, wuihhhh keren ya.
Moment 14, adalah
momen yang sangattttt istimewa (katanya anak gaul :P). Coz di moment 14 itu,
qta bisa mengekpresikan rasa cinta kasih kita, pada semua orang, pada orang
tua, saudara, teman, pacar (auhftttt), dan terserah k-mu dech. Moment 14 adalah
moment or hari kasih sayang rekk, valentin day. Nah lo, mulai dech, berencana
ngasih hadiah ke orang terkasih. (Hmmm, mupeng.com).
Hal fahimtum
or do you know about ‘moment 14’? Kenapa bisa disebut sebagai hari kasih
sayang, atau yang katanya anak gaul sebagai V- Day (Valentin Day)???
Hmmm... kebanyakan
dari kita sering melakukan hal- hal yang kita gak tahu ilmunya. Padahal
bisa gaswat kalo sampai kita gak selamat karenanya. Iya kalo selamat, kalo ba-
be alias babak belur? Rugi dunk.
Misalnya nich, kita
gak tahu ttg cara make Bugatti Veyron Super
Sport (makanan apa tuh? *&^%).
Ini salah satu jenis mobil tercepat di dunia rekk. Kecepatannya sangat tinggi,
bahkan menurut pecinta otomotif, dia mampu mengalahkan SSC Ultimate Aero 3,
mobil
listrik produksi AS yang disinyalir sebagai mobil tercepat di dunia. Kehebatan Shelby Super Car (SSC), adalah tenaga yang
dihasilkan dari dua motor listrik kembar yang mencapai 1.000 PS. Akselerasinya
mencapai 0-96 km/jam hanya dalam waktu 2,5 detik. Kecepatan tertingginya 330
km/jam (mohon maaf bikin gak mudeng :*). Nah ternyata, ada saingannya, ya si Bugatti Veyron Super Sport itu, wah tambah cuepet dunk? Mobil kayak gini pasti gholin
jiddan alias mahal bgt. Akan ada segudang rule atau peraturan yang
harus kita taati. Ada manual instruction nya. Misalnya, habis beli
langsung kita pake. Maen feeling dan kata2nya orang aja. Kira2 bisa berjalan
mulus gak? Bisa jadi iya, tapi coba kalo ternyata asumsi kita ttg ni mobil
salah semua, harusnya kita nginjak rem, eh malah sirine yang bunyi, apalagi
suaranya bikin jantung copot. Maunya nge- gas eh malah ngunci semua pintu plus
kaca mobil, n’ jangan sampe nasib kita kayak trgedi Xenia maut di Tugu Tani.
Hiii.... seremmm. Hal ini bisa terjadi karena kita melakukan aktivitas yang SALAH
sebelum kita mengetahuinya. So, kata ustad di asrama, sebelum beramal tu
harus berilmu dulu, hehehe.
Kembali
ke moment 14, ada apa sich, kenapa sich, dan harusnya diapain sich ni moment?
Yup, kawand, kita harus mudeng dulu ma sejarahnya. Begini, ada beberapa versi
ttg sejarah moment 14, berikut liputannya dari du- may dengan gubahan2 liriknya
J:
Sejarah Moment 14, I :
Menurut tarikh kalender Athena kuno, periode antara
pertengahan Januari dengan pertengahan Pebruari adalah bulan Gamelion, yang
dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera. Tahu gak dewa Zeus?
itu bokap-nye Hercules. Di Roma kuno, 15 Pebruari adalah hari raya Lupercalia,
sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang
dan berpakaian kulit kambing (hiiii.... kayak setan dunk *&^%). Sebagai
ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing kepada dewa
dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan berlari-lari di jalanan kota
Roma sambil membawa potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka
jumpai dijalan. Sebagian ahli sejarah mengatakan
ini sebagai salah satu sebab cikal bakal moment 14.
Sejarah Moment 14, II :
Menurut Ensiklopedi Katolik, nama Valentinus diduga
bisa merujuk pada tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda yaitu
dibawah ini:
§
pastur di Roma
§
uskup Interamna (modern Terni)
§
martir di provinsi Romawi Afrika.
Hubungan antara ketiga martir ini dengan hari raya kasih sayang (valentine) tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496,
menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini
namun tanggal 14 Pebruari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo
Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal
ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15
Februari. Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus,
diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah
peti dari emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di
Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius
XVI pada tahun 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini
pada hari Valentine (14 Februari), di mana peti dari emas diarak
dalam sebuah prosesi dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu dilakukan
sebuah misa yang khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan
mereka yang sedang menjalin hubungan cinta. Hari raya ini dihapus dari kalender
gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk
menghapus santo-santo yang asal-muasalnya
tidak jelas, meragukan dan hanya berbasis pada legenda saja. Namun pesta ini
masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.
Sejarah Moment 14, III :
Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan
cinta romantis adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana
dipercayai bahwa 14 Pebruari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk
kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sastrawan Inggris Pertengahan bernama
Geoffrey Chaucer. Ia menulis di cerita Parlement of Foules (Percakapan
Burung-Burung) bahwa: For this was sent on Seynt Valentyne's day (Bahwa inilah
dikirim pada hari Santo Valentinus) Whan every foul cometh ther to choose his
mate (Saat semua burung datang ke sana untuk memilih pasangannya).
Pada jaman itu bagi para pencinta sudah lazim untuk
bertukaran catatan pada hari valentine dan memanggil pasangan Valentine mereka.
Sebuah kartu Valentine yang berasal dari abad ke-14 konon
merupakan bagian dari koleksi naskah British Library di London. Kemungkinan
besar banyak legenda-legenda mengenai santo Valentinus diciptakan pada jaman
ini. Beberapa di antaranya bercerita bahwa:
§
Sore hari sebelum santo Valentinus akan mati sebagai martir (mati syangiddd
rekkk), ia telah menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada
sipir penjaranya yang tertulis "Dari Valentinusmu".
§
Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, santo
Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka diam-diam.
Pada kebanyakan versi legenda-legenda ini, 14 Februari
dihubungkan dengan keguguran sebagai martir.
Sejarah Moment 14, IV :
Kisah St. Valentine
Valentine adalah seorang pendeta yang hidup
di Roma pada abad ke-III. Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh
Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut.
Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di
kerajaannya bergabung di dalamya. Namun sayangnya keinginan ini tidak didukung.
Para pria enggan terlibat dalam peperangan. Karena mereka tak ingin
meninggalkan keluarga dan kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, dia segera
memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.
Claudius berpikir bahwa jika pria tidak menikah,
mereka akan senang hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya
pernikahan. Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk
akal. Karenanya St. Valentine menolak untuk melaksanakannya. St. Valentine
tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan
yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini akhirnya diketahui
oleh kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia tidak menggubris dan
tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi
cahaya lilin. Sampai pada suatu malam, ia tertangkap basah memberkati salah
satu pasangan. Pasangan tersebut berhasil melarikan diri, namun malang St.
Valentine tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati
dengan dipenggal kepalanya. Bukannya dihina oleh orang-orang, St. Valentine
malah dikunjungi banyak orang yang mendukung aksinya itu. Mereka melemparkan
bunga dan pesan berisi dukungan di jendela penjara dimana dia ditahan. Salah
satu dari orang-orang yang percaya pada cinta kasih itu adalah putri penjaga
penjara sendiri. Sang ayah mengijinkan putrinya untuk mengunjungi St.
Valentine. Tak jarang mereka berbicara lama sekali. Gadis itu menumbuhkan
kembali semangat sang pendeta. Ia setuju bahwa St. Valentine telah
melakukan hal yang benar. Pada hari saat ia dipenggal alias dipancung
kepalanya, yakni tanggal 14 Pebruari (gak tahu tahun berapa), St. Valentine
menyempatkan diri menuliskan sebuah pesan untuk gadis putri sipir penjara tadi,
ia menuliskan Dengan Cinta dari Valentinemu. Pesan itulah yang kemudian
mengubah segalanya. Kini setiap tanggal 14 Februari orang di berbagai belahan
dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang. Orang-orang yang merayakan hari
itu mengingat St. Valentine sebagai pejuang cinta, sementara kaisar Claudius
dikenang sebagai seseorang yang berusaha mengenyahkan cinta.
Yup, seperti itulah mbuletnya sejarah moment 14 kawand. Ada banyak versi
rekk, sampai bingung mau ambil yang mana.
Lantas, kenapa dengan moment 14? Kenapa kita kudu hati2 ma ni moment?
Ingat, sebagai seorang muslim, kita harus menyandarkan setiap aktivitas
kita dengan aturan2 Allah (wajib setuju, maksa.com). coz, semua yang kita
lakukan di dunia ini akan dimintai pertanggungjawaban kelak di hari
perhitungan. So, jangan sampai kita ‘tolah- toleh’ (celingukan.red) ketika
ditanya oleh Allah. Malu2in aja :P.
Begini rekk, kanjeng Nabi Muhammad Saw. pernah bersabda,
" مَنْ
تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ "،
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum,
maka ia termasuk golongan mereka”.
Sedangkan, moment 14 pure banget
dengan budaya dan ritual- ritual kaum non muslim. ‘Kok bisa?’ (kata anak gaul
:P). ‘Bisa lah’, kata uzid J. Menelusuri sejarahnya, begini nich ‘nggilani’ (boso
jowo) nya moment 14. Berawal dari perayaan Lupercalia. Apa itu??? Kata om gua
di eramuslim.com begini kawand....Cekidot!
LUPERCALIA FEST
Lupercalia Festival merupakan
sebuah perayaan yang berlangsung pada tanggal 13 hingga 18 Pebruari, di mana
pada tanggal 15 Pebruari mencapai puncaknya. Dua hari pertama (13-14 Pebruari),
dipersembahkan untuk Dewi Cinta (Queen
of Feverish Love) bernama Juno Februata. Pada tanggal 13-nya, di
pagi hari, pendeta tertinggi pagan Roma menghimpun para pemuda dan pemudi untuk
mendatangi kuil pemujaan. Mereka dipisah dalam dua barisan dan sama-sama
menghadap altar utama. Semua nama perempuan muda ditulis dalam
lembaran-lembaran kecil. Satu lembaran kecil hanya boleh berisi satu nama.
Lembaran-lembaran yang berisi nama-nama perempuan muda itu lalu dimasukkan
kedalam wadah mirip kendi besar, atau ada juga yang menyebutnya di masukan ke
dalam wadah mirip botol besar.
Setelah itu, sang pendeta yang
memimpin upacara mempersilakan para pemuda maju satu persatu untuk mengambil
satu nama gadis yang telah berada di dalam wadah secara acak, hingga wadah
tersebut kosong. Setiap nama gadis yang terambil, maka sang empunya nama harus
menjadi kekasih pemuda yang mengambilnya dan berkewajiban melayani segala yang
diinginkan sang pemuda tersebut selama setahun hingga Lupercalian Festival
tahun depan.
Tanpa ikatan perkawinan, mereka
bebas berbuat apa saja. Dan malam pertama di hari itu, malam menjelang 14 Pebruari
hingga malam menjelang 15 Pebruari, di seluruh kota, para pasangan baru itu
merayakan apa yang kini terlanjur disebut sebagai ‘Hari Kasih Sayang’. Suatu
istilah yang benar-benar keliru dan lebih tepat disebut sebagai ‘Making Love
Day’ alias Malam Kemaksiatan.
Pada tanggal 15 Pebruari,
setelah sehari penuh para pasangan baru itu mengumbar syahwatnya, mereka secara
berpasang-pasangan kembali mendatangi kuil pemujaan untuk memanjatkan doa
kepada Dewa Lupercalia agar dilindungi dari gangguan serigala dan roh jahat.
Dalam upacara ini, pendeta pagan Roma akan membawa dua ekor kambing dan seekor
anjing yang kemudian disembelih diatas altar sebagai persembahan kepada Dewa
Lupercalia atau Lupercus. Persembahan ini kemudian diikuti dengan ritual
meminum anggur.
Setelah itu, para pemuda
mengambil satu lembar kulit kambing yang telah tersedia dan berlari di
jalan-jalan kota sambil diikuti oleh para gadis. Jalan-jalan kota Roma meriah
oleh teriakan dan canda-tawa para muda-mudi, di mana yang perempuan
berlomba-lomba mendapatkan sentuhan kulit kambing terbanyak dan yang pria
berlomba-lomba menyentuh gadis sebanyak-banyaknya.
Para perempuan Romawi kuno di
zaman itu sangat percaya bahwa kulit kambing yang dipersembahkan kepada Dewa
Lupercus tersebut memiliki daya magis yang luar biasa, yang mampu membuat
mereka bertambah subur, bertambah muda, dan bertambah cantik. Semakin banyak
mereka bisa menyentuh kulit kambing tersebut maka mereka yakin akan bertambah
cantik dan subur.
Upacara yang sangat
dinanti-nantikan orang-orang muda di Roma ini menjadi salah satu perayaan
favorit. Hal ini tidak aneh mengingat kehidupan masyarakat Pagan Roma memang
sangat menuhankan keperkasaan (kejantanan), kecantikan, dan seks. Bahkan para
Dewa dan Dewi—tuhan mereka—digambarkan sebagai sosok lelaki perkasa dan
perempuan yang cantik nan menawan, dengan pakaian yang minim bahkan telanjang
sama sekali. Bangsa Roma memang sangat memuja kesempurnaan raga. Banyak
literatur menulis tentang tradisi Pagan Roma tersebut. Sampai sekarang,
pusat-pusat kebugaran yang menjadi salah satu ‘tren orang modern’ disebut
sebagai Gymnasium atau disingkat Gym saja, yang berasal dari istilah Roma yang
mengacu pada tempat olah tubuh.
Tradisi pemujaan terhadap
keperkasaan dan kecantikan ini, dan tentunya semuanya bermuara pada pendewaan
terhadap syahwat, tidak menghilang saat Roma dijadikan pusat Gereja Barat oleh
Kaisar Konstantin. Gereja malah melanggengkan ritual pesta syahwat ini dengan
memberinya ‘bungkus ke- Kristenan’ dengan mengganti nama-nama gadis dan para
pemuda dengan nama-nama Paus atau Pastor atau orang-orang suci seperti Santo
atau Saint (laki-laki) atau Santa (Perempuan). Mereka yang melakukan ini adalah
Kaisar Konstantin sebagai Paus pertama dan Paus Gregory I. Bahkan pada tahun
496 M, Paus Gelasius I menjadikan Lupercalian Festival ini menjadi perayaan
Gereja dengan memunculkan mitos tentang Santo Valentinus (Saint Valentine’s)
yang dikatakan meninggal pada 14 Februari.
Inilah apa yang
sekarang kita kenal sebagai ‘The Valentine’s Day’. Lupercalian Festival yang
sesungguhnya lebih tepat disebut sebagai ‘Making Love Day, merupakan
asal-muasal peringatan ini. Oleh sejumlah pihak yang ingin mendapat keuntungan
dari ritual tersebut dan eksesnya, momentum itu disebut sebagai ‘Hari Kasih
Sayang’, sesuatu yang sangat jauh dan beda esensinya.
Hiii... jijay bgt. Islam kan indah, masa
mau dinodai dengan hal2 kayak gtu. Najis bgt rekk.
Karena cinta itu indah, dalam Islam,
masalah cinta sangatlah dijaga agar tetap suci dan tetap indah J. Rasa cinta adalah termasuk naluri
manusia yang pasti ada pada manusia yang bernyawa. Oleh karena itu amat sangat
wajar, k-lo ada perasaan cinta, sayang, kasih, pada diri kita kepada sesama
makhluk Allah. Namun, sebagai way of life, Islam mengatur agar perasaan
cinta itu tepat pada sasaran, hummmm, kayak panah aja J. K- lo dua sejoli dah pada suka, dah pada
siap mengarungi samudra kehidupan, maka tidak ada jalan lain kecuali dengan
menikah. Dapat pahala loch!!! Dengan menikah, akan lahir nantinya generasi-
generasi yang shahih, sholeh dan sholehah. Generasi yang mampu meneruskan
kepemimpinan kita di dunia ini. Indah bukan?
Coba bandingkan dengan cinta ala moment
14, banyak ritual2 g-j alias gak jelas yang justru sangat menjijikkan. Tidak
mengindahkan norma2 keindahan manusia. Dan yang jelas darinya pasti akan lahir
malapetaka di bumi ini, secara, mereka bertindak layaknya manusia yang tak
berakal. ‘nggilani’, kata wong jowo.
So, k-lo kita dah tau fakta dan analisis
dari moment 14, kudu ngapain nich??? Mboikot, bubarkan, ato ngapain???
Sebagai seorang intelektual, kita harus
menyelesaikan dengan cara2 yang intelek. Ingat gak, kisahnya Rasul dan para
sahabat yang hampir aja dibunuh ma kafir quraisy di Makkah? Rasul dan para
sahabat ternyata tidak melawan dengan kekuatan fisik untuk menghadapi kafir
quraisy, namun dengan menggunakan cara2 yang intelek. Lho kok?
Iya kawand, Rasullullah senantiasa
menyampaikan yang haq dan mencegah yang batil kepada masyarakat Arab waktu itu
alias dakwah tanpa kekerasan. Ya hanya menyampaikan. Namun, luar biasa. Kata2
belio sangat berat, indah, dan tentunya benar. Lambat laun namun pasti dakwah
Rasulullah bisa diterima dan tersebarlah sampai sekarang.
Nah, di jaman yang canggih ini, tentunya
sarana menyampaikan kebaikan akan terasa mudah dan cepat, dah gak pake onta
lagi rekk. Sampaikan kepada kawand2 kita yang lain, kawand2 kita yang belum tau
ttg indahnya Islam, ttg buruknya moment 14. Meniru budaya kaum non muslim sama
dengan kaum tersebut, hayooo.... (baca sabda Rasul di atas tadi ya). Kalo
banyak orang yang sadar, akan banyak pula yang tidak merayakan moment 14. Dan
akan semakin hancur tu budaya moment 14. Hmmm... itu kalo yang sadar kita2,
kaum intelektual, kalo negara yang sadar??? Wuihhhh cakep pisan euy, pasti gak
bakalan ada budaya porno ala moment 14 yang merusak generasi muda negeri ini.
Dunia aman sentosa, indah. Mantab jaya. So, teruslah bergerak, sampaikan
kebenaran. [UziD J]
Daftar rujukan:
Solihin, O. Dan Iwan Januar. 2003. Jangan
Nodai Cinta. Jakarta: Gema Insani