TERNYATA MASIH MIMPI...
By: Zidna F. Adh.
Aku benar- benar2 hidup di
negeri yang sangat indah, sangat kaya, sangat luar biasa. Sepanjang mata
melihat adalah hamparan hijau bak permadani raja- raja di negeri dongeng.
Hawanya yang sejuk segar, membuatku sehat selalu. Sungai- sungai yang
mengalirkan air bersih dan lautan yang biru indah, memanjakan mata setiap
memandangkan. Hutan- hutan yang didalamnya hidup ribuan bahkan jutaan satwa dan
tumbuhan hidup di dalamnya, membuat negeriku dijuluki ‘zamrud khatulistiwa’.
Kekayaan alamnya benar- benar luar biasa. Minyak bumi, batu bara, emas, perak,
tembaga, nikel, gas alam, geotherma (panas bumi), dan sebagainya ternyata
sangat besar jumlahnya. Itu yang terungkap, yang belum terungkap, disinyalir
masih besar sekali. Keanekaragaman hayati negeriku, adalah keanekaragaman yang
terbesar di dunia, negeri dengan megabiodiversity paling masyhur di
jagat ini.
Tidak hanya itu, rakyat di
negeriku hidup rukun dan damai, hidup sejahtera tak kurang satu apapun.
Bagaimana tidak, semua kebutuhan pokok sudah tersedia lengkap. Mau energi,
batubara dan minyak bumi melimpah ruah, mau bahan pangan, sawah juga terhampar
luas, semua tanaman hidup subur di negeriku. Mau pendidikan tinggi dan
mencerdaskan, di negeriku semuanya gratis alias bebas biaya. Fasilitasnya pun
sangat mendukung. Gedung sekolah yang bagus, buku- buku yang berkualitas, guru-
guru yang sopan dan berwibawa, dan sistem pendidikan yang benar- benar mampu menjadikan
bangsa ini disegani bangsa asing. Soal keamanan, jangan ditanya. Negeri adalah
negeri paling aman diantara semua negeri di dunia ini. Tidak pernah ada tindak
kriminalitas berat seperti di negara- negara tetangga. Kenapa? Karena di
negeriku hukum ditegakkan secara adil, tak ada namanya orang kuat yang menang
jika ternyata ia bersalah. Hukum di negeriku tidak seperti pisau yang bermata
dua. Hukum di negeriku adalah hukum paling adil sepanjang sejarah manusia.
Negeriku juga negeri yang sopan masyarakatnya, menjungjung tinggi moralitas,
adat ketimuran yang santun. Tak pernah ada namanya pergaulan bebas, narkoba,
perang antar agama, perang antar suku, dan sebagainya. remaja- remaja giat
belajar dan berkarya, idola mereka adalah orang- orang besar pengubah wajah
dunia, seperti Al- Khawarizmi, Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Al Hazen, Ibnu Al-
Haitam, dan sesamanya. Merekapun bertingkah laku sesuai tuntunan agama. Ahsan
jiddan. Walau beragam agama hiudp di negeriku, namun sangat harmonis sekali.
Tidak pernah ada perang antar agama, tidak pernah ada agama yang ditindas di
sini, negeriku tercinta. Tidak ada yang namanya aliran sesat, intimidasi, teror
dan sejumlah tindak mengkhawatirkan lainnya. Inilah negeriku, negeri sejuta
impian, negeri yang sangat berkah.
***
Sobat, ternyata itu semua
hanya mimpiku beberapa abad silam, ketika negeri ini tunduk pada aturan Rabbi.
Ketika negeri ini patuh akan titah Tuhannya. Tuhan seluruh alam, pencipta dan
pengatur jagat ini. Di mana semua memang bear- benar terjadi.
Sekarang, bukanlah
demikian, negeriku bukan lagi negeri yang luar biasa, namun berubah menjadi
negeri yang sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak?. Kekayaan bumi di negeri
ini ternyata harus tersisa sedikit untuk rakyat, semua akan dihabiskan asing
yang rakus. Tambang emas di Papua, batubara di Kalimantan, minyak bumi di Cepu
dan jalur naga, hutan di Khatulistiwa, uramium di Sumatera, Geothermal di Jawa,
semuanya sudah di blok oleh asing untuk diambil dan dirampas hasilnya dari
tangan kita. Penguasa negeri ini hanya diam saja bahkan terkesan membiarkan
tindak brutal bangsa asing, tidakkah sadar mereka bahwa bangsanya sedang
dijajah?.rakyat hidup dengan serba tidak aman, pencurian, perampokan,
penculikan, penganiayaan, penyiksaan, pembunuhan, pemerkosaan, menghantui
setiap orang yang hidup di negeri ini. Hukum di sini hanya berlaku untuk orang-
orang miskin dan melarat yang tak berdaya. Hukum di sini bermata dua. Jika ke
atas ia tumpul, jika ke bawah ia tajam. Rakyat miskinpun tidak bisa mengenyam
pendidikan dan kesehatan gratis. Semua hanya untuk orang- orang kaya. Semua
serba terbatas. Lihatlah gedung- gedung sekolah yang sudah tidak layak huni,
yang sudah aus dan menanti perbaikan dari pihak yang menaungi. Lihatlah guru-
guru yang malang nasibnya karena harus digaji dengan gaji yang minimalis. Sistem
pendidikan pun serba carut marut dan tambal sulam.
Belum lagi masyarakat yang
hidup dengan kerusakan moral yang tinggi. Pergaulan bebas, narkoba, tawuran
pelajar, semuanya ada di sini. Perang antar agama dan sukupun masih sering kita
jumpai. Rakyat hidup melarat dan memprihatinkan sanagtlah banyak dan hamir
semuanya telah merata. Tindak korupsi merajalela. Aksi teror dan anarkis juga
tak luput dari catatan hitam negeri ini.
Hari berganti hari, tahun
berganti tahun. Waktu terus berputar tanpa sedikitpun kembali. Akankah semua
seperti ini terus? Hidup dalam kerusakan yang kian parah. Mungkin aku hanya
bermimpi, namun mimpi itu pasti akan benar- benar terwujud jika kita semua mau
berjuang merubah segalanya menjadi kondisi yang lebih baik. Kapan kita harus
merubah semua ini? Tidak ada waktu lagi, sebelum semua terlambat. Sekarang atau
besok adalah pilihan, namun menunda perubahan, berarti mempercepat keadaan
menggilas kita. Sekarang atau besok, bergerak atau mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar